Kisah Pengamal Dzikir

Allah berfirman dalam Hadist Khudsi, “Barang siapa selalu berdzikir kepada-Ku, maka Aku akan beri ia yang lebih baik daripada yang Aku berikan kepada orang yang meminta kepada-Ku”.

Hadist tersebut terbukti oleh kisah Tukang Roti dan Imam Ahmad bin Hambal sebagai berikut:
Suatu hari, Imam Hambal yang sedang berkunjung ke suatu kota, sengaja mampir ke sebuah masjid untuk istirahat. Kebetulan saat itu Imam Hambal hanya menggunakan pakaian biasa sehingga ia tidak dikenali sebagai seorang Imam Besar Makkah dan seorang pendiri Madzhab Hambali. Ketika sedang beristirahat, tiba-tiba datang seorang pengurus masjid yang seolah “mengusir” Imam Hambal dengan berkata bahwa masjid adalah tempat untuk shalat dan ibadah lainnya, bukan untuk tidur. Ia diminta untuk mencari tempat beristirahat lain selain masjid.

Imam Hambal pun keluar dari masjid. Sampai di halaman masjid, ia kemudian kembali beristirahat karena merasa lelah setelah perjalanan panjang yang ditempuh. Melihat kejadian ini, sang pengurus masjid pun kembali datang dan kembali mengusirnya. Namun, karena dalam kondisi kelelahan, Imam Hambal seperti tidak terlalu memperhatikan sang pengurus masjid. Karena itu, sang pengurus masjid kemudian memegang kaki dan menariknya keluar pagar masjid.

Sembari menahan sakit akibat “diseret” keluar masjid, tiba-tiba datanglah seorang pembuat roti yang merasa kasihan melihat orang yang kecapekan diusir dari masjid sambil diseret dengan begitu kasar. Sang pembuat roti pun kemudian membantu orang yang tidak dikenalnya itu bangun dari jatuhnya dan menawarkan tempat berjualannya sebagai tempat untuk beristirahat. Imam Hambal pun menerima tawaran sang pembuat roti. Setelah dipersilahkan untuk beristirahat, sang pembuat roti pun meminta izin untuk melanjutkan pekerjaannya membuat roti, dan Imam Hambal mengizinkannya. 

Betapa terkejutnya Imam Hambal melihat sang tukang roti sambil membuat rotinya sambil mengucap, "Subhanallah wa bihamdih, subhanallah wa bihamdih, subhanallah wa bihamdih…
Imam Hambal pun kemudian bertanya, sudah berapa lama sang pembuat roti membuat rotinya sambil berdzikir? Sang pembuat roti menjawab, sudah lama ia melakukan hal ini. Imam Hambal pun kembali bertanya, lalu apa yang sudah ia dapat dari Allah Swt. dengan amalannya itu? Sang pembuat roti pun menjawab, bahwa sejak ia melakukan amalan itu, tidak pernah sekalipun ia meminta hajat-hajatnya untuk dikabulkan oleh Allah Swt. melainkan langsung dikabulkan oleh-Nya. 

Namun kemudian, sang pembuat roti menangis, ia bercerita kepada orang yang belum dikenalnya itu bahwa sampai sekarang hanya ada satu permintaannya yang belum dikabulkan oleh Allah Swt. Dari dulu sang pembuat roti selalu memohon kepada Allah Swt. agar dimudahkan untuk dapat bertemu dengan Imam Hambal. Seketika itu juga, Imam Hambal berdiri dan memeluk sang pembuat roti sambil berkata, "Akulah Imam Hambal” dan kedua manusia mulia tersebut menangis bahagia.   

Inilah salah satu cerita nyata yang dialami oleh Imam Ibnu Hambal atau yang lebih kita kenal dengan Imam Hambal atau Imam Hambali.

*Diambil dari sebuah buku inspiratif

5 komentar:

  1. Ali mengatakan...:

    Saya pernah baca artikel ini, tapi yang diceritakan adalah tukang roti ini selalu membaca istighfar, jangan2 nanti ada versi lain lagi yang membaca sholawat nabi, asmaul husna ataupun zikir2 yang lain. Apapun itu yang penting selalu berzikirlah....

  1. Ali mengatakan...:

    Saya pernah baca artikel ini, tapi yang diceritakan adalah tukang roti ini selalu membaca istighfar, jangan2 nanti ada versi lain lagi yang membaca sholawat nabi, asmaul husna ataupun zikir2 yang lain. Apapun itu yang penting selalu berzikirlah....

  1. Unknown mengatakan...:

    Ga jelas....kurang wawasan ini orang....

  1. Unknown mengatakan...:

    Ga jelas....kurang wawasan ini orang....

  1. Unknown mengatakan...:

    setahu saya kalimah istighfar

Posting Komentar